ilustrasi/by: hanifaslas.blogspot.com |
Burung malam mengicaukan kabarnya
Hingga mataku memanas hilang kelembutannya
Hatiku ngilu sesakit
ibu jari teriris sembilu
Kunang-kunang berhamburan di atas kepalaku
Pikiranku mendadak terhimpit dan mengapung
Seperti daun kering yang jatuh di atas kolam kecil padma
Sempit, terobang-ambing air keruh... limbung
Hingga nurani hampir kehilangan santunnya
Selaksa gemuruh tercipta dalam rasa
Memecah keheningan mimpi dalam etalase maya
Mencabut semua angan hingga ke dasarnya
Robohkan semua khayalan cita yang mulai tertata
Seakan terkurung dalam sangkar emas
Disayang, ditimang, nampak indah sungguh gemas
Namun tahukah sesungguhnya hati meranggas
Seperti jati di lereng gunung berapi yang memanas
Jangan angkat kaki, jangan terbang tinggi
Dia memintaku berayun saja di kota ini
Karena dara tak seharusnya berkelana
Cukuplah main di halaman tetangga
-Rabu malam, 15/10/2014-
wiiih,,, mami puitis.. aku melu" weees :D
BalasHapusblogmu opo alamate, kak? :D
BalasHapus