Kamis, 11 Desember 2014

Puisi : Kerikil Abu

illustration/by: NN


Kerikil hitam seberkas kelabu
Karam di dasar laut
biru
Terserak ombak merengkuh menyatu
Berubah bak seuntai kalung zamrud beku

Bukan aku berharap
Hingga hati rela tiarap
Bukan aku menganggap istimewa
Hingga buatmu pongah jumawa

Aku bukan pungguk pada rembulan
Yang meratap di pertengahan bulan
Bukan kancing pada jarum dan benang sutera
Yang lembutnya lunturkan luka

Aku hanya seorang kurcaci
Gelisah mencari di mana sang putri
Yang pada jalan setapak temukan kerikil abu
Dan kerikil itulah dirimu


-25/11/14 16:25 Mantasa-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar